Halaman

Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan

Jumat, Juli 13, 2007

Ibu, you are everything

Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dikala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.

Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya. Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.

Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.

Kata-kata diambil dari http://farterh04.wordpress.com/tag/hikmah/





Senin, Juli 02, 2007

Ingat Masa Kecil?

Melihat anak-anak Jl. Sedap Malam IV bermain air di "kolam renang", kenanganku kembali kemasa kecil saat aku kelas 5 SD waktu didesa dulu (baca: ndeso), dulu aku tidak seperti anak-anak sekarang, tidak ada kolam renang, kami berenang di empang dan di sungai, jangan ditanya warna air atau kualitas airnya, butek seperti susu coklat. Habis mail bola dilapangan becek, hujan-hujan langsung berlari ke empang dan byuuur.
Orang tuaku sudah berkali-kali melarang kami untuk berenang di empang faforit kami soalnya selain empangnya besar juga kedalamannya mencapai 2 meter, sudah ada teman kami yang kelelap untung dapat cepat tertolong. Tapi kami tidak hiraukan itu semua. Suatu saat lagi asyik-asyiknya berenang, tiba-tiba ibuku datang dari arah rumah dan memarahiku dari pinggir empang suruh keluar, karna dasarnya bandel aku tak mau keluar (maafkan aku anakmu ibu, baru belakangan aku sadar bahwa aku telah berbuat dosa padamu), capek memarahi ibuku langsung mengambil pakaian ku yang aku taroh di pinggir kolam dan membawa pulang, teman-temanku langsung geeerrrr menertawai, aku berlari pulang sambil bugil tanpa sehelai benangpun. maluuuuuu..... Sesampai dirumah aku mendapat 5 kali pukulan dengan 3 batang lidi kelapa. Sakit ? pasti bo.