Rabu, 14 Maret 2012 menjadi tanggal bersejarah bagi Prof. Dr. Terry
Mart. Pada hari tersebut Dosen Fisika Universitas Indonesia yang telah
mengabdikan diri di Departemen Fisika FMIPA UI sejak tahun 1990 ini
dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Fisika pada FMIPA
UI. Pidato Upacara Pengukuhan yang dibacakan oleh bapak dari dua orang
anak ini berjudul “Produksi Elementer Partikel Kaon serta Aplikasinya”,
yang merupakan salah satu topik penelitian yang ditekuninya sejak 25
tahun terakhir. Upacara pengukuhan tersebut dihadiri oleh Rektor
Universitas Indonesia – Prof. Dr. der. Soz. Gumilar Rusliwa Somantri,
Sekretaris Dewan Guru Besar –Prof. Dr. Rosari Saleh, rer. nat., Ketua
Senat Akademik Universitas – Prof. Sudianto Kamso, Dekan FMIPA – Dr. Adi
Basukriadi, M.Sc., beserta seluruh jajaran Guru Besar Universitas
Indonesia.
Turut hadir pula dalam Pengukuhan Guru Besar ini, Ketua LIPI –Lukman
Hakim, mantan Mendiknas – Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro, mantan
Menristek – Bapak Suharna Surapranata, Ketua Majelis Wali Amanat UI –
dr. Purnomo Prawiro, wakil dari Kementrian Pendidikan Nasional – Bapak
Nurdin, wakil dari anggota Komisi XI – Ibu Dina Hawadi, turut hadir juga
sebanyak 6 orang Guru Besar Tamu yaitu, Guru Besar Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila, 2 orang Guru Besar dari Universitas Gadjah Mada,
Guru Besar dari FMIPA departemen Biologi Universitas Nasional, Guru
Besar dari Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dan Guru Besar dari
Goethe Universitet Frankfurt Germany.
“Salah satu proses yang digunakan untuk meneliti dinamika derajat kebebasan bilangan kuantum keanehan (
strangeness)
adalah proses produksi pasangan partikel kaon dan hyperon melalui
reaksi elektromagnetik. Proses ini menggunakan electron berenergi tinggi
yang ditumbukkan pada target proton. Secara teoritis proses ini
dijelaskan oleh sejumlah diagram Feynman yang memenuhi hukum kekekalan
bilangan-bilangan kuantum di awal dan akhir proses. Model yang
menggunakan teknik ini sering disebut sebagai model
isobar. Dari diagram ini beberapa besaran yang dapat diukur secara eksperimen yang biasa disebut
observable,
dapat dihitung. Meski demikian, cukup banyak parameter reaksi yang
terdapat di dalam diagram Feynman tersebut tidak diketahui, baik secara
teoritis maupun secara eksperimental. Untungnya data-data eksperimen
dengan akurasi tinggi yang mulai berlimpah sejak dioperasikannya
akselerator-akselerator modern di tiga benua ini mengizinkan kita untuk
mengekstrak parameter-parameter tersebut”. Itulah nukilan yang diambil
dari buku pidato pengukuhan hari itu.
Staf Pengajar Departemen Fisika FMIPA UI ini menamatkan pendidikan S3
di Institut fur Kernphysik, Universitat Mainz, Mainz, Jerman. Sampai
saat ini beliau telah menyelesaikan lebih dari 117 Publikasi Ilmiah di
tingkat Internasional selama kurun waktu 1989 - 2012, di mana lebih dari
30 publikasi ilmiah beliau hasilkan dalam waktu 5 tahun terakhir.
Selain publikasi ilmiah, beliau juga masih menyempatkan diri untuk
menulis publikasi artikel popular di koran dan majalah. Tidak kurang
dari 28 publikasi artikel popular telah beliau tuliskan di berbagai
koran dan majalah. Selain itu, sejumlah seminar, konferensi, dan
simposium tingkat internasional sudah menjadi hal rutin bagi beliau.
Tidak kurang dari 48 seminar, konferensi, dan simposium tingkat
internasional sudah beliau hadiri sejak 1989 - 2012, baik sebagai
peserta maupun sebagai pembicara.
Keseriusan Prof. Terry Mart dalam bidang penelitian fisika telah menjadikan beliau ini termasuk dalam
100 Fisikawan yang paling berpengaruh di dunia.
Prestasi anak bangsa kelahiran Palembang, 3 Maret 1965 ini tentu sangat
membanggakan bagi Indonesia. Penghargaan yang pernah diterima oleh
Prof. Terry Mart antara lain Habibie Award Bidang Ilmu Dasar tahun 2001,
Satyalancana Karya Satya 10 Tahun dari pemerintah RI tahun 2007,
Leading Scientists and Engineers dari Komisi Teknologi (
Comstech) Organisasi Konferensi Islam tahun 2008,
Outstanding Southeast Asian Scientists
dari South East Asia – European Union Network tahun 2009, Ganesa Widya
jasa Adiutama dari ITB tahun 2009, dan Anugerah Kekayaan Intelektual
Luar Biasa dari Kementrian Pendidikan Nasional RI tahun 2009.
editor :
erlangga